Pesawat CN 235 adalah hasil kerjasama antara perusahaan Spanyol, CASA (sekarang Airbus Defence and Space) dan perusahaan Indonesia, IPTN (sekarang PT Dirgantara Indonesia). CN 235 pertama kali terbang pada tahun 1983 dan mulai diproduksi pada tahun 1986. Pesawat ini dirancang sebagai pesawat angkut ringan dan pengawasan maritim. Selama bertahun-tahun, CN 235 telah digunakan dalam berbagai peran termasuk transportasi militer, pengawasan maritim, pencarian dan penyelamatan, serta bantuan kemanusiaan.
Pesawat CN 235 ini cukup diminati karena kombinasi beberapa faktor. Pertama, desainnya yang serbaguna memungkinkannya untuk digunakan dalam berbagai peran, termasuk transportasi militer dan sipil, pengawasan maritim, pencarian dan penyelamatan, serta bantuan kemanusiaan. Kedua, meskipun merupakan pesawat angkut ringan, CN 235 memiliki kinerja yang baik dalam hal jarak tempuh, kecepatan, dan kemampuan operasional di berbagai kondisi cuaca. Selain itu, biaya operasionalnya relatif rendah, membuatnya menjadi pilihan yang ekonomis bagi banyak operator. Terakhir, dukungan purna jual yang baik dari pabrikan dan jaringan pelayanan juga turut mendukung popularitasnya.
