
Tembang macapat merupakan salah satu bentuk karya sastra tradisional Jawa yang kaya akan nilai budaya dan filsafat kehidupan. Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai struktur tembang macapat:
Baca Juga : Arti dari Lagu Jawa Atau Tembang
-
Gatra
- Gatra adalah satuan atau baris kalimat dalam sebuah bait tembang macapat.
- Setiap tembang macapat terdiri dari beberapa gatra, dan setiap gatra memiliki aturan khusus dalam jumlah suku kata dan pola rima.
-
Guru Wilangan
- Guru wilangan adalah aturan yang menetapkan jumlah suku kata dalam setiap gatra.
- Jumlah suku kata ini tetap, sesuai dengan jenis tembang macapat yang digunakan, seperti Dhandhanggula, Pangkur, atau Asmaradana.
-
Guru Lagu
- Guru lagu adalah aturan bunyi sajak di akhir setiap gatra.
- Pola bunyi ini membentuk harmoni dan menjadi ciri khas masing-masing jenis tembang.
Tembang macapat tidak hanya sekadar puisi tradisional, tetapi juga mengandung ajaran moral, spiritual, dan sosial yang menjadi pedoman hidup masyarakat Jawa. Dengan melodi yang khas, tembang ini sering digunakan sebagai media pengajaran dalam lingkungan keluarga, pendidikan, maupun upacara adat, sehingga tetap relevan dan dilestarikan hingga saat ini.