Keraton Ratu Boko adalah situs arkeologi yang terletak di Bukit Boko, sekitar 3 km di sebelah selatan dari kompleks Candi Prambanan, di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Situs ini dikenal sebagai bekas kompleks istana atau keraton yang memiliki fungsi sebagai tempat tinggal raja, pertahanan, dan tempat ibadah.
Berikut adalah beberapa informasi penting mengenai Keraton Ratu Boko:
- Sejarah dan Fungsi: Keraton Ratu Boko didirikan sekitar abad ke-8 Masehi pada masa Kerajaan Mataram Kuno. Berbeda dengan candi-candi lain di sekitarnya, Keraton Ratu Boko lebih menyerupai istana dengan berbagai bangunan yang diduga digunakan untuk keperluan administrasi, pertahanan, dan keagamaan.
- Arsitektur dan Struktur: Situs ini terdiri dari beberapa bagian penting, termasuk gapura utama, pendopo, candi, paseban (ruang pertemuan), kaputren (tempat tinggal putri raja), dan kolam pemandian. Struktur batu yang megah dan tata letak yang luas menunjukkan bahwa tempat ini memiliki peran penting pada masanya.
- Penggunaan Religius: Meskipun merupakan keraton, terdapat beberapa bangunan yang diduga berfungsi sebagai tempat ibadah. Misalnya, terdapat candi-candi kecil dan kolam suci yang mungkin digunakan untuk ritual keagamaan atau pemujaan.
- Pemandangan dan Lokasi Strategis: Terletak di atas bukit, Keraton Ratu Boko menawarkan pemandangan indah ke arah Prambanan dan sekitarnya. Lokasi ini juga strategis dari segi pertahanan, memberikan keuntungan bagi penghuni istana dalam mengawasi daerah sekitarnya.
- Legenda dan Mitos: Nama “Ratu Boko” sendiri sering dikaitkan dengan legenda Raja Boko, seorang raja dalam mitologi Jawa yang dikatakan memerintah dari situs ini. Cerita-cerita rakyat dan mitos menambah daya tarik mistis dan historis dari situs ini.
Keraton Ratu Boko kini menjadi salah satu destinasi wisata sejarah yang menarik banyak pengunjung, baik dari dalam negeri maupun mancanegara, yang tertarik untuk mengeksplorasi warisan budaya dan sejarah Jawa kuno.
