Mitos tentang matahari terbenam mengungkap berbagai makna simbolis yang mendalam di banyak budaya. Fenomena ini tidak hanya dipandang sebagai akhir hari atau masuknya malam yang gelap, tetapi juga mencerminkan siklus alamiah kehidupan dan kematian. Beberapa budaya melihat matahari terbenam sebagai simbol transisi dari satu fase ke fase lainnya dalam kehidupan manusia, menggambarkan transformasi dan perubahan yang tak terelakkan.
Di sisi lain, keindahan alamiah dari matahari terbenam sering kali diromantisasi dan dihubungkan dengan momen inspiratif. Pemandangan matahari terbenam yang dramatis dapat menjadi pendorong spiritualitas bagi beberapa tradisi agama, yang menganggap waktu ini sebagai sakral atau suci, sering kali dimeriahkan dengan ritual dan doa.
Selain itu, dalam beberapa budaya, matahari terbenam dianggap sebagai waktu untuk beristirahat dan memulihkan diri setelah seharian bekerja, menandakan perlunya mengumpulkan energi dan kembali ke dalam diri sendiri.
Secara keseluruhan, mitos matahari terbenam memperlihatkan bagaimana manusia mencari makna dalam fenomena alam yang mengesankan dan mendalam. Interpretasi budaya yang berbeda menunjukkan kompleksitas hubungan manusia dengan alam, kehidupan, dan spiritualitas, memperkaya warisan budaya global dengan perspektif yang beragam.
Oleh sebab itu Rasulullah SAW memberikan anjuran untuk menjaga anak-anak dan menutup pintu rumah pada waktu maghrib, saat senja, karena pada waktu itu setan sedang banyak berkeliaran. Hal ini termaktub dalam hadis dari Jabir bin Abdullah RA yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim.
Dalam hadis tersebut, Rasulullah SAW menyampaikan bahwa saat matahari terbenam dan masuk waktu senja, kita disarankan untuk menjaga anak-anak di dalam rumah dan menutup pintu-pintu. Ini dilakukan untuk melindungi mereka dari gangguan setan yang aktif pada saat itu. Rasulullah juga menyarankan untuk menyebut nama Allah ketika menutup pintu, karena setan tidak bisa membuka pintu yang tertutup dengan zikir Allah.
Salah satu surah yang sering dibaca untuk memohon perlindungan dari gangguan setan pada waktu-waktu tersebut adalah Surah Al-Falaq. Surah ini mengandung permohonan perlindungan kepada Allah dari berbagai kejahatan yang terkandung dalam kegelapan malam dan saat matahari terbenam. Bacaan surah ini dianggap efektif sebagai zikir untuk meminta perlindungan Allah SWT.
Selain itu, hadis juga menyebutkan pentingnya membaca Ayat Kursi sebelum tidur untuk mendapatkan perlindungan dari Allah SWT hingga pagi hari. Ayat Kursi mengandung ayat-ayat yang memuji kebesaran Allah dan menyatakan bahwa Dia adalah pelindung yang tidak pernah tidur atau mengantuk, serta memelihara langit dan bumi.
Kedua bacaan ini, Surah Al-Falaq dan Ayat Kursi, termasuk dalam zikir-zikir yang dianjurkan dalam Islam untuk memperoleh perlindungan dari gangguan setan pada waktu-waktu tertentu seperti maghrib dan malam hari.
