
Apa Profesi Masyarakat Jawa pada awal tahun 1500an. Gambaran tentang kehidupan masyarakat Jawa pada awal abad ke-16. Berikut adalah informasi yang relevan untuk memperkaya pemahaman tentang apa profesi dan kehidupan masyarakat Jawa pada masa tersebut:
1. Keahlian dalam Teknologi dan Perdagangan
Masyarakat Jawa pada awal abad ke-16 dikenal unggul dalam teknologi, terutama dalam pembuatan senjata dan kapal. Keahlian ini mendukung peran mereka sebagai pelaut ulung.
-
Teknologi Senjata Api: Catatan dari Dinasti Ming dan pelaut Eropa seperti Duarte Barbosa menyoroti keahlian orang Jawa dalam membuat senjata api, termasuk meriam. Keahlian ini tidak hanya digunakan untuk pertahanan, tetapi juga menjadi komoditas dagang.
-
Perdagangan Internasional: Pelabuhan-pelabuhan di Jawa, seperti di Demak, Jepara, dan Tuban, menjadi pusat perdagangan regional dan internasional. Orang Jawa menjalin hubungan dagang dengan pedagang Tiongkok, India, Arab, hingga Eropa.
2. Seni dan Kerajinan
Masyarakat Jawa juga dikenal dengan seni dan kerajinan mereka yang tinggi.
-
Pandai Besi dan Seni Ukir: Selain membuat senjata seperti keris, mereka juga menambahkan ornamen emas, gading, dan batu mulia, menunjukkan apresiasi terhadap keindahan.
-
Kerajinan Kayu: Tukang kayu Jawa menghasilkan perabot, kapal, dan bangunan yang berdaya tahan tinggi. Seni ukir Jawa menjadi ciri khas yang masih dihormati hingga kini.
Baca Ini : Mengenal Lagu Jawa atau Tembang dan Japa Mantra Jawa
3. Kehidupan Pertanian dan Sistem Sosial
Sebagian besar masyarakat Jawa hidup sebagai petani. Padi merupakan komoditas utama, dan sistem irigasi yang canggih mendukung produktivitas agraria. Sistem sosial Jawa pada masa itu dipengaruhi oleh struktur feodal, di mana raja, bangsawan, dan mahapatih memiliki kekuasaan besar, sementara rakyat biasa bekerja sebagai petani, pengrajin, atau pedagang.
4. Perempuan dalam Masyarakat Jawa
Catatan Barbosa yang menyebut perempuan Jawa “menarik, beradab tinggi, dan pekerja keras” menunjukkan peran penting mereka dalam ekonomi rumah tangga dan masyarakat. Banyak perempuan Jawa terlibat dalam pasar tradisional sebagai pedagang, yang menjadi fondasi ekonomi lokal.
5. Perubahan Politik di Majapahit
Kisah Mahapatih Patevdara yang diduga mengkudeta Raden Wijaya pada 1515-1516 menunjukkan dinamika politik di akhir era Majapahit. Saat itu, Majapahit berada di masa kemunduran, dan pusat kekuatan mulai beralih ke Kesultanan Demak yang dipimpin oleh Raden Patah dan penerusnya.
6. Budaya dan Tradisi
Budaya Jawa pada masa itu masih sangat dipengaruhi oleh agama Hindu-Buddha, meskipun Islam mulai berkembang di pesisir utara Jawa. Tradisi seni pertunjukan seperti wayang kulit dan gamelan menjadi media penting untuk menyampaikan cerita epik Mahabharata dan Ramayana, serta nilai-nilai kehidupan.
Informasi ini memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang masyarakat Jawa pada awal abad ke-16, dengan fokus pada keahlian mereka dalam berbagai profesi, dinamika politik, dan kehidupan sosial.