Kedatangan agama Hindu-Budha telah memberikan pengaruh yang mendalam terhadap sejarah Indonesia, terutama melalui pembangunan candi-candi yang menjadi peninggalan berharga dari kerajaan-kerajaan besar seperti Kutai, Sriwijaya, Mataram Kuno, dan Majapahit. Candi-candi ini tidak hanya menjadi simbol agama, tetapi juga berfungsi sebagai bukti sejarah keberadaan kerajaan-kerajaan tersebut di Indonesia.
Berikut adalah perbedaan utama antara candi Hindu dan candi Budha yang dapat dilihat dari fungsinya, struktur bangunannya, dan relief yang menghiasi dindingnya:
- Fungsi:
- Candi Hindu: Umumnya berfungsi sebagai tempat pemujaan dewa-dewa dan juga sebagai makam bagi raja-raja.
- Candi Budha: Berfungsi sebagai tempat pemujaan Buddha dan bodhisattva, tanpa fungsi makam.
2. Struktur Bangunan:
- Candi Hindu: Biasanya memiliki struktur yang lebih sederhana, ramping, dengan puncak berbentuk runcing atau amalaka.
- Candi Budha: Lebih megah dan masif, dengan puncak berbentuk stupa yang khas.
3. Relief:
- Candi Hindu: Reliefnya sering menggambarkan kisah-kisah epik seperti Ramayana dan Mahabharata, serta dewa-dewa Hindu seperti Siwa, Wisnu, dan Brahma.
- Candi Budha: Reliefnya menggambarkan kisah-kisah kehidupan Buddha (Jataka) dan bodhisattva, dengan gaya yang lebih pahat dan menonjol.
Selain itu, tata letak candi juga dapat menjadi perbedaan yang mencolok:
- Candi Hindu: Bangunan utama sering terletak di belakang kompleks candi, dengan tata letak yang tidak simetris.
- Candi Budha: Bangunan utama biasanya terletak di tengah kompleks, dikelilingi oleh candi-candi kecil dengan tata letak yang simetris.
Secara keseluruhan, candi-candi Hindu dan Budha di Indonesia tidak hanya menjadi bukti perkembangan agama dan kebudayaan pada masanya, tetapi juga memberikan warisan berharga dalam bentuk arsitektur dan seni relief yang memperkaya khazanah budaya Indonesia.
